Sejarah Berdirinya Desa
Wisata Bejiharjo
Desa Bejiharjo merupakan salah satu
desa yang terletak di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Desa
Bejiharjo merupakan sebuah desa yang dikaruniai sumber daya alam yang melimpah
dan dari sekian sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sumber daya air yang
tercukupi merupakan kelebihan dari Desa Bejiharjo. Sumber air tersebut berasal
dari sumber mata air bawah tanah yang muncul ke permukaan yang banyak terdapat
di Desa Bejiharjo.
Selain terdapat banyak kekayaan
alam Desa Bejiharjo merupakan salah satu desa yang juga memiliki beragam
kekayaan warisan budaya dan juga sejarah. Pada bagian ujung barat Desa
Bejiharjo terdapat sentra kerajinan Blangkon, di sebelah timur terdapat Situs
Purbakala Sokoliman yang merupakan peninggalan pengetahuan mengenai manusia
purba dan di tengah desa terdapat peninggalan budaya yang amat langka yaitu
Wayang Beber. Artefak Wayang Beber hanya bisa ditemukan di dua tempat di dunia
ini yaitu di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo dan satu lagi terdapat di Pacitan.
Di desa ini juga terdapat monumen yang menjadi penanda sejarah peristiwa
pengeboman Belanda atas Desa Bejiharjo. Pengeboman terhadap Desa Bejiharjo
dilakukan karena desa ini merupakan salah satu rute gerilya Panglima Besar
Jenderal Soedirman.
Desa Bejiharjo terdapat 12 Goa yang
semuanya memiliki keunikan, salah satunya adalah Goa Pindul. Goa ini di
dalamnya terdapat stalagtit terbesar, terbanyak dan teraktif serta panorama dinding
goa yang menarik yaitu batu hiasan tirai, batu stalagtit yang sudah menyatu
dengan stalagmit yang sering disebut dengan batu kolom, lapisan batu pasiran
dan juga stalagtit yang tumbuh pada dinding goa yang disebut dengan batu cloustum.
Sadar akan potensi alam, budaya
serta sejarah yang besar menjadi latar belakang masyarakat dan tokoh setempat
untuk memperjuangkan Desa Bejiharjo menjadi Desa Wisata. Kelompok Sadar Wisata
Desa Wisata Bejiharjo (Pokdarwis Dewa Bejo) lahir pada tanggal 30 Juni 2010
tepatnya pada hari Rabu. Latar belakang dibentuknya Pokdarwis ini adalah dengan banyaknya potensi yang ada
di dusun tersebut yaitu; Goa Pindul, Goa
Glatik, Sungai Oyo, Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman, Legenda Gedong
(Legenda Sendang Tujuh, legenda Wali Aji, Sepetaking dan Sobatullah).
Masyarakat dan tokoh setempat yang peduli akan kemajuan dan perkembangan desa
yang diketuai oleh Bapak Subagyo bersepakat untuk mengembangkan dan membangun
potensi tersebut (wawancara dengan Bapak Pramuji, 16 Mei 2013).
Sumber:
dewabejo.wordpress.com
Pada awalnya masyarakat Desa
bejiharjo bergotong royong untuk melakukan pembersihan pada goa karena goa
tersebut masih belum terawat dan layak untuk dijadikan obyek wisata andalan
dari Desa wisata Bejiharjo. Selain warga masyarakat juga berkomitmen untuk menjaga
kebersihan sumber mata air yang ada di desa Bejiharjo termasuk sungai yang
mengalir didalam goa, segala kegiatan yang dapat mengotori goa dihentikan agar
goa terjaga kebersihannya dan juga agar kondisi alam lingkungan sekitar tetap
terjaga kelestariannya.
Untuk dapat membersihkan goa dan
aliran air yang mengalir di dalam perut goa dibutuhkan waktu yang relatif lama
yaitu kurang lebih tiga bulan, dikarenakan kondisi dan keadaan goa yang dalam
dan juga panjang, akan tetapi setelah goa selesai dibersihkan dan siap untuk
dijadikan obyek wisata susur goa maka semakin nampaklah keindahan alam yang
dimiliki oleh Goa Pindul.
Setelah keadaan goa sudah bersih dari rumput-rumput
liar dan aliran airnya juga sudah bersih dan lancar kemudian masyarakat dan
para tokoh tadi membentuk kesekretariatan pertama yang berlokasi di rumah Bapak
Suratmin dengan peralatan yang masih ala kadarnya. Dengan adanya sekretariat
yang ditujukan untuk melayani wisatawan yang datang untuk berkunjung maka
sedikit demi sedikit wisatawan mulai datang mengunjungi Desa Wisata Bejiharjo
dan mulai mengenal Goa Pindul sebagai wisata minat khusus alternatif yang
menarik disamping beragam daya tarik wisata yang ditawakan oleh Kabupaten
Gunungkidul (wawancara dengan Bapak Pramuji, 16 Mei 2013).
Pada tanggal 10 Oktober 2010 obyek
wisata Goa Pindul dibuka Oleh Bupati Gunungkidul Alm. Bapak Sumpono yang
bertepatan dengan FAM Tour Pejabat Kabupaten Gunungkidul. Dengan potensi yang
dimiliki dan tingginya minat wisatawan yang datang mengunjungi Desa Wisata
Bejiharjo maka pembangunan dan peningkatan sarana pendukung mulai dilakukan.
Melihat tingginya kesadaran masyarakat akan perkmbangan desanya dan juga
perkembangan jumlah kunjungan wisatawan Desa Wisata Bejiharjo maka Pemerintah
melalui Dinas Pariwisata Yogyakarta memberikan pengadaan bantuan berupa baju
pelampung, helm keselamatan dan juga 3 buah perahu karet. Peralatan keselamatan
tersebut digunakan baik oleh pemandu maupun wisatawan yang melakukan aktivitas
susur goa, Rafting Sungai Oyo dan Cave Tubing Goa Pindul.
Selain bantuan berupa peralatan
keselamatan Dinas Pariwisata provinsi Yogyakarta juga membantu Pokdarwis Dewa
Bejo dalam pelatihan kepemanduan yang dilakukan selama 10 hari. Dalam pelatihan
tersebut pemandu diseleksi secara teliti karena lokasi dan medan yang dilakukan
untuk melakukan aktifitas wisata adalah goa yang memiliki panjang 300 meter dan lebar 4 meter dengan kedalaman
berkisar antara 3,5 meter – 5 meter dan pada lokasi tertentu pada goa memiliki
kedalaman yang lebih dari 5 meter sehingga pemandu harus selalu siap dalam
kondisi apapun untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
Perkembangan yang begitu pesat pada
pembangunan sarana dan prasarana juga dengan adanya peningkatan jumlah
wisatawan yang signifikan membuat Desa Wisata Bejiharjo mendapatkan
Penganugerahan Desa Wisata Terbaik Tahun 2012. Penghargaan Desa Wisata Terbaik
tersebut diserahkan langsung oleh Bapak Tazbir, M. Hum selaku Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment