Ads

Monday 7 December 2015

Serunya Bermain Air di Air Terjun Sri Gethuk

Belum lama ini saya bersama teman-teman pergi ke Air terjun Sri Gethuk yang berada di Desa Bleberan, Playen, Gunungkidul. Rute perjalanan yang kami lewati yaitu Klaten-Prambanan-Piyungan-Pathuk-Sambipitu-Lampu Merah Playen (belok kanan)-ikuti petunjuk arah sudah ada kok haha

Sebelumnya, rombongan kami terlebih dahulu pergi ke salah satu objek wisata di Kecamatan Semanu yang juga memiliki dayan tarik wisata airnya yaitu Kalisuci. Di Kalisuci kami hanya sebentar saja, kok sebentar kenapa ? Ya karena waktunya dibagi-bagi (ups bukan itu sih sebenarnya haha) Di Kalisuci memang memiliki keindahan yang luar biasa gaes, emang ada apa aja ? Yuk kita tengok

Kalisuci merupakan sebuah tempat wisata cavetubing atau susur gua yang yang panjangnya bisa mencapai 800m lebih, konon tempat seperti di Kalisuci itu cuma ada 3 didunia salah satunya ya disini. Enggak tahu kenapa namanya kok kalisuci karena yang saya tahu airnya biru tapi kenapa enggak dikasih nama kalibiru saja ya apakah karena sudah ada objek wisata kalibiru ??? Di Kalisuci ini untuk menikmati wisata susur guanya cukup merogoh kocek agak dalam, yaps untuk sekali penyusuran wisatawan dikenakan biaya sebesar 70ribu dan itu harus ada minimal 5 orang dalam susur gua tersebut. Paket susur gua ini terdiri dari pemandu, kemudian dapet asuransi, penjemputan di akhir penyusuran menuju tempat awal dll.

Untuk yang masih eman-eman dengan duitnya kamu bisa kok mandi di sekitar pintu masuk awal gua. Disana airnya cukup jernih tetapi hati-hati ada yang dangkal dan ada juga yang dalam.    

Bersambung

Friday 16 October 2015

Pantai Ngitun, Gunungkidul

Jelajah wisata kali ini saya berkunjung ke salah satu pantai yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Setelah googling tentang "Pantai Ngitun" rasanya belum sempurna kalau kita belum berkunjung langsung ke pantainya. 
  



Akhirnya kesampean juga berkunjung ke Pantai Ngitun dengan durasi perjalanan sekitar 2,5 jam (Klaten-Piyungan-Wonosari-Purwodadi-Pendes-Pantai Ngitun). Pantai Ngitun merupakan pantai yang masih baru, pasalnya  di pantai ini masih sedikit pengunjung yang datang tidak seperti Pantai Indrayanti atau Pantai Baron yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. 

Karakteristik pantai ini adalah bibir pantai yang pendek, terdapat puncak tertinggi dan terdapat batu besar di bagian tebing pantai yang bernama Watu Gentong. Sebelum masuk ke Pantai Ngitun pengunjung diwajibkan membayar biaya retribusi yaitu sebesar Rp5000,-/motor dan Rp10000,-/mobil (September 2015). 

Aktivitas yang dapat kamu lakukan ditempat ini antara lain beach camping, outbond, menikmati sunset/sunrise dari atas / puncak. Jika kamu suka bermain air disini juga bisa melakukan aktivitas seperti mencari ikan laut atau sekedar melihat biota air laut yang hidup disana. Tempat ini sangat hijau dan bisa juga untuk lokasi spot foto praweeding.


Dilihat dari aksesnya, akses menuju Pantai Ngitun ini memang belum beraspal dan masih berbatu. Maka dari itu sangat dianjurkan menggunakan motor yang memiliki ban yang bergerigi seperti motor trail dan kendaraan roda empat seperti jeep, walaupun medanya sangat ekstrim bagi yang belum pernah kesana alangkah baiknya persiapkan kendaraan anda masalahnya dengan kondisi jalan yang masih berbatu banyak sekali tantangan yang harus kalian lalui salah satunya adalah jika ban motor kalian bocor terkena batu yang runcing tersebut. 


Dari beberapa gambar yang saya dapatkan di Pantai Ngitun berikut salah satunya, yaitu Watu Gentong, sebuah batu besar berdiri di tebing pinggir Pantai Ngitun. Kamu bisa naik ke tebing ini dan menikmati panorama keindahan pinggir pantai dengan hembusan angin yang cukup besar untuk menggetarkan jantungmu. Hati-hati ya karena anginya memang kenceng banget dan berpeganglah pada pagar bambu yang sudah disediakan agar kamu tidak jatuh ke bawah.


 

Pantai Ngitun
Lokasi: Pendes, Purwodadi, Wonosari, Gunungkidul
Biaya Masuk: Motor Rp5000,- Mobil Rp10000,-
Parkir Motor: Rp2000,-

Saturday 22 August 2015

Lomba Film Pendek, Lomba Terbaru 2015

Lomba Film Pendek Terbaru 2015


Poster Lomba Terbaru 2015




Adapun dewan juri dalam acara ini adalah sebagai berikut :
a.       Sutiknyo Tekno Bolang (Videographer – Lostpacker.com)
b.      Febian N. Saktinegara (Director/ Cinematographer of Epic Java – Embara Films)
c.       Insanwisata

Sekretariat :
Sekber Java Promo, BAPPEDA Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Jl. Prasamya No.1 Beran, Tridadi, Sleman 55511. Telp (0274) 866668
CP : Hannif (08572910860)

Lomba Terbaru 2015, Lomba Film Pendek Pesona Wisata java Promo


Lomba Film Pendek “Pesona Java Promo” 2015

Jika ditengok lebih jeli lagi, masih banyak kekayaan daya tarik wisata yang terdapat di Jawa Tengah dan DIY. Media memiliki peran terbesar dalam memperkenalkan potensi tersebut kepada khalayak. Seperti yang selalu digembar-gemborkan Arief Yahya semenjak pelantikannya sebagai Menteri Pariwisata, E-Tourism harus digencarkan untuk menembus target 20 juta wisatawan mancanegara. Untuk itu, Insanwisata sebagai salah satu media yang menerapkan E-Tourism menggelar Lomba Film Pendek bekerjasama dengan Java Promo dengan tajuk “Pesona Wisata Java Promo 2015” yang akan diselenggarakan pada tanggal 1 September s.d 10 Oktober 2015. Media gambar bergerak dan video memang paling menarik perhatian, dapat menyampaikan informasi secara lebih detail dari berbagai sudut dan waktu, serta penerapan E-Tourism yang paling jitu.
Terselenggaranya lomba ini diiringi dengan harapan mengangkat serta memperkenalkan berbagai potensi wisata di wilayah Java Promo yang terdiri dari 16 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Banjarnegara, Kota Yogyakarta, dan Kota Magelang. Harapannya, dengan terselenggaranya lomba dan masuknya karya, diharapkan dapat memperkenalkan potensi wisata di 16 kabupaten/kota yang tergabung di Java Promo.

Syarat dan Ketentuan
1.         Lomba terbuka untuk umum, baik individu maupun tim.
2.         Pilihan destinasi meliputi wilayah Java Promo, yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Banjarnegara, Kota Yogyakarta, dan Kota Magelang.
3.         Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh di www.insanwisata.com
4.         Peserta wajib memilih satu atau beberapa kabupaten/kota dengan perpaduan destinasi maupun atraksi. 
5.         Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 karya dan maksimal 3 karya.
6.         Format film pendek diunggah dengan format (*.Mp4) dalam YouTube degan format nama (Pesona Java Promo - Judul Film). Direkomendasikan untuk menggunakan format HD 1280 x 720p.
7.         Film pendek berdurasi minimal 3 menit dan maksimal 10 menit termasuk opening dan credit title.
8.         Film boleh menggunakan host, narasi (Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris), musik, dll.
9.         Kreativitas ada di tangan pembuat film, namun tidak mengandung SARA.
10.       Peserta wajib mencantumkan logo Java Promo dan Wonderful Indonesia di akhir film pendek yang dapat diunduh di www.insanwisata.com
11.       Film yang didaftarkan BUKAN hasil karya orang lain.
12.       Film pendek diambil pada tahun 2015 dan belum pernah memenangkan kompetisi lain.
13.       Karya seluruh peserta menjadi hak milik Java Promo dan dapat digunakan sesuai kebutuhan Java Promo.
14.       Film pendek diunggah pada periode 1 September s.d 10 Oktober 2015.
15.       Tweet judul dan shortlink film pendek dengan mention @insanwisata menggunakan hashtag #PesonaJavaPromo
16.       Peserta wajib mengirimkan softfile karya langsung ke sekretariat Java Promo
17.       Penjurian dilakukan pada tanggal 11 s.d 16 Oktober 2015
18.       Pemenang lomba akan diumumkan pada 17 Oktober 2015
19.       Keputusan juri adalah mutlak!

Adapun dewan juri dalam acara ini adalah sebagai berikut :
a.       Sutiknyo Tekno Bolang (Videographer – Lostpacker.com)
b.      Febian N. Saktinegara (Director/ Cinematographer of Epic Java – Embara Films)
c.       Insanwisata









Sekretariat :
Sekber Java Promo, BAPPEDA Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Jl. Prasamya No.1 Beran, Tridadi, Sleman 55511. Telp (0274) 866668
CP : Hannif (08572910860)

Tuesday 4 August 2015

Goa pindul dan Sungai Oya

Ngetrip lagi ke Goa Pindul, gaessss



 Kali ini saya dan teman-teman saya dapat free trip ke Goa Pindul dari Pemilik Jasa Wisata di Goa Pindul yaitu Wira Wisata. Mas Haris pada saat itu menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan oleh Jurusan Pariwisata UGM memberikan sebuah bonus gratis trip ke Goa Pindul. Akhirnya, setelah memilih waktu yang tepat dan kamipun sepakat pada tanggal 12 Juni 2015 menuju ke Goa Pindul untuk menikmati dan mengexsplore aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan ketika berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Rombongan ini berjumlah 14 orang yang diantar langsung oleh Massa Tour yang ditangani langsung oleh sang empunya yaitu Mas Achmad Latief Saputra. Perjalanan menuju ke Goa Pindul sangat seru, apalagi pada waktu itu kami bisa bersama-sama berangkat dari Jogja menuju lokasi. Kenyamanan armada Massa Tour membuat kami terbius dan tak terasa waktu tempuh yang sebenarnya lumayan jauh menjadi sedikit cepat dan tahu-tahu kami sudah sampai di lokasi. Fasilitas di dalam kabin pun mewah sekali, setidaknya ada layar tv, full music, full ac, jarak antar kursi juga luas, bersih dan driver yang sudah berpengalaman. Sesampainya di lokasi pemberhentian tamu di Wira Wisata Goa Pindul, kami kemudian berjalan-jalan di sekitar taman Wira Wisata, yaa ternyata disini banyak sekali wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri sudah bersiap-siap untuk memulai cave tubing di Goa Pindul, ada juga wisatawan yang sudah selesai beraktivitas dan melepas lelah sambil bercengkrama dengan teman-temanya.

Wira Wisata merupakan salah satu penyedia jasa wisata yang berada di Goa Pindul, banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh penyedia jasa ini diantaranya: cave tubing, river tubing, outbond, dll. Disini wisatawan yang datang berombongan dan atau individu semuanya dilayani dengan ramah dan penuh keceriaan dari sang pemandu wisata. Tak jarang ada juga wisatawan yang tertawa terpingkal-pingkal karena jug-jug yang dibawakan sang pemandu pada saat memandu di objek.

 Setelah beristirahat cukup lama, akhirnya kami pun bersiap-siap untuk memulai kegiatan kami yang pertama yaitu cave tubing di Goa Pindul. Bahasa lain dari cave tubing adalah susur goa dengan menggunakan ban mobil bekas. Kegiatan susur goa ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua jam.  

Byuurrr, akhirnya ban kami mulai dilempar ke aliran air menuju Goa Pindul dan satu persatu kami ditarik oleh sang pemandu sembari menjelaskan mengenai sejarah dan apa saja yang ada di Goa Pindul.
Menurut orang jaman dahulu asal mula diambil dari kisah perjalanan Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang diutus oleh Panembahan Senopati di Mataram untuk membunuh bayi laki-laki buah cinta Putri Panembahan Senopati yaitu Mangir Wonoboyo dari Mangiran (Bantul). Dalam perjalananya kedua abdi itu sepakat untuk tidak membunuh bayi tersebut, lalu keduanya pergi ke arah timur (Gunungkidul) hingga tiba di suatu dusun di daerah Karangmojo. Disana keduanya menggelar tikar dan alas tempat tidur bekas persalinan sang bayi. Dusun tersebut kemudian dinamakan Dusun Gelaran. Sang bayi menangis kemudian keduanya memutuskan untuk mamandikan sang bayi. Ki Juru Mertani naik ke salah satu bukit dan menginjak tanah di pucuk bukit., dengan kesaktiany tanah yang diinjak pun runtuh dan mengangahlah sebuah lubang besar dengan aliran air di dalamnya.
Sang bayi kemudian dibawa turun dan dimandikan di dalam goa yang berlubang tadi. Saat dimandikan pipi sang bayi terbentur (Bahasa Jawa: Kejendul/Kebendhul) batu yang ada di dalam. Karena peristiwa tersebut akhirnya goa itu dinamakan Goa Pindul (Nugroho-na.blogspot.com).





Thursday 28 May 2015

Museum Gula Jawa Tengah Satu-satunya di Asia Tenggara


Museum Gula adalah salah satu peninggalan sejarah yang masih tersisa di Klaten. Museum ini berada di pinggir jalan tepatnya di Jalan Yogya-Solo KM 5,5 Plawikan, Jogonalan, Klaten. Museum ini berada tidak jauh dari Pabrik Gula Gondang Baru yang berada di sebelah timurnya.



Museum ini merupakan museum gula satu-satunya di Asia Tenggara. Koleksi museum berupa peralatan bertani tebu, peralatan pabrik gula, jenis tebu dan hama tebu serta foto antik dan tiruan ruang kerja. Di area museum juga terdapat lokomotif tua yang dimuseumkan dan juga alat angkut tradisional pada jaman dahulu. Museum ini banyak memiliki edukasi bagi anak-anak, selain mereka dapat berwisata di museum ini juga dapat belajar mengenai cara penanaman tebu yang baik, proses pembuatan gula dll. Kebanyakan pengunjung adalah untuk melakukan study.


Selain itu ada juga rombongan dari keluarga yang memilih liburan ke tempat ini karena tempatnya strategis dan juga terintegrasi dengan objek wisata di Kawasan Agrowisata Gondang Winangoen ini. Kawasan Agrowisata Gondang Winangoen adalah sebuah kawasan wisata yang berbasis agrowisata perkebunan tebu, didalamnya terdapat berbagai wahana wisata dan juga fasilitas wisata yang dapat digunakan/disewa.  Fasilitas tersebut antara lain : auditorium dan homestay.
Kawasan ini meliputi Green Park, Museum Gula, dan Pabrik Gula Gondang Baru. Akses menuju tempat ini sangat mudah karena letak dari museum ini yang strategis karena berada di pinggir jalan raya utama yang menghubungkan Kota Jogjakarta dan Kota Surakarta. Wisatawan dapat menggunakan alat transportasi umum maupun pribadi. Banyak angkutan umum yang bisa Anda gunakan salah satunya adalah bus. Banyak bus arah Jogja - Solo melewati depan museum ini sehingga Anda tidak perlu bersusah payah mencarinya.
Tiket masuk ke Museum Gula jawa Tengah ini juga tidak mahal kog, hanya Rp5000,-/orang untuk wisatawan domestik dan Rp10.000,-/org untuk wisatawan mancanegara (Mei 2015) . Jam buka Museum Gula Jawa tengah mulai dari pukul 07.00 wib - 15.oo wib. Buka setiap hari



Event Wisata Klaten 2015

Ingin tahu kegiatan seputar wisata di Klaten ?

Berikut ini akan saya tampilkan mengenai kegiatan-kegiatan selama setahun yang akan diselenggarakan di Kabupaten Klaten. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, festival, dll.

Tag : Kalender Wisata Klaten, Event Wisata Klaten, Wisata Budaya Klaten, Objek Wisata Klaten



 
 
(Sumber Gambar : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Klaten)
 

Monday 25 May 2015

Candi Sambisari Kalasan, Sleman.


Candi ini bernama Candi Sambisari, dinamakan Candi Sambisari karena letak candi tersebut berada di Dukuh Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak seperti candi-candi lainya candi ini memiliki keunikan yang membuat saya tertarik untuk mengunjunginya.


Pertama, candi ini letaknya didekat dengan perumahan warga sekitar, wow bisa dibayangkan bukan jadi di sekeliling candi ini merupakan area rumah warga dan persawahan. Kedua, candi ini merupakan candi bawah tanah, ya kog bisa dikatakan candi bawah tanah ? karena candi ini berada di bawah permukaan tanah dari tanah yang ada di sekelilingnya sedalam 6,5 meter. Jadi, untuk menuju ke candi kita harus menuruni anak tangga terlebih dahulu dan jumlah anak tangga yang harus dituruni sebanyak 40 anak tangga dari atas sampai ke bawah.  




Ketiga, candi ini memiliki bentuk persegi dengan benteng-benteng di sisi-sisinya. Terdapat satu candi utama dan tiga buah candi perwara. Keempat, candi ini sangat hijau dan tertata lengkap dengan tanaman hias yang mengelilinginya.Selain cocok untuk berwisata kawasan di area Candi Sambisari ini bisa juga untuk lokasi foto untuk acara prewedding atau acara lainya, tentunya sebelum mengadakan acara tersebut Anda bisa ijin kepada pihak pengelola Candi Sambisari yaitu BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelima, ini yang mungkin tidak ada di candi-candi lainya, yaitu bunker atau kalo saya menyebutnya rumah dari salah satu film yang digunakan dalam film "The Hobbit" bisa dikatakan "Rumah The Hobbit" ya gitulah. Sayangnya keadaanya sudah agak kurang terawat.




Keenam, candi ini memiliki parit di belakangnya yang bertujuan untuk mencegah supaya ketika hujan atau terjadi banjir air tersebut tidak menggenangi candi dan bisa masuk ke dalam parit ini. Ketujuh, Sebelum ditemukan pada tahun 1966, candi ini terkubur oleh material pasca letusan Gunung Merapi pada tahun 1906. Penemunya adalah seorang petani yang sedang mencangkul kala itu.

Selain itu, di dalam candi terdapat beberapa arca yang berada di teras candi, mulai dari arca Syiwa  di relung selatan, arca Ganesha di relung timur, dan arca Durga di relung utara. Didalam candi utama terdapat arca yang menggambarkan alat kelamin pria atau disebut Lingga dan Yoni yang berada di bagian bawahnya.  



Untuk masalah aksesnya, jangan takut karena kondisi jalan sudah cukup baik kog dan gak usah takut medanya juga nggak sulit, serta sudah ada plang penanda ke Candi Sambisari, so buat kamu yang masih malas-malasan untuk mengintip surganya Indonesia mendingan tidur aja hehe 

Untuk rute menuju ke Candi Sambisari, pertama cari rute Jl. Jogja-Solo, arah Kalasan. Jika Anda dari Jogja bisa dengan menuju ke arah Solo melewati Kantor Koran Kedaulatan Rakyat, kemudian dari sini pelankan kendaraan Anda dan ikuti plang menuju Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, dari sini perjalanan masih harus lurus ke utara. Jadi dari Jl. Jogja-Solo tadi tepatnya di sebelah timur Kantor Kedaulatan Rakyat ( selatan jalan) atau melewati perumahan Green Land 100m ke timur.





Kemudian belok kiri melewati Balai Diklat Keuangan kemudian selanjutnya lurus saja sampai ujung jalan dan ketemu pertigaan, disini ada petunjuk jalan untuk menuju ke Candi Sambisari ikuti saja terus yaitu belok ke kiri sampai menemukan ujung jalan dan ketemu pertigaan lagi, disini selanjutnya ambil kanan dan masuk ke gang dengan tulisan Desa Sambisari. Lurus terus saja sampai ketemu tempat parkir dan sampailah kita di parkiran Candi Sambisari.

Setelah sampai di Candi Sambisari saya langsung bergegas memanjakan mata dengan banyaknya tanaman hijau yang terawat dan rapi di sekeliling Candi Sambisari. Rupanya nggak enak berkeliling candi tanpa mengetahui sejarah dan informasi yang terkandung di dalamnya. Kemudian setelah bingung kesana-kemari akhirnya saya putuskan untuk masuk ke ruang informasi yang berada di sebelah kiri dari pintu masuk candi.

Di tempat ini ternyata juga ada seorang yang sedang mempelajari sejarah dan perkembangan Candi Sambisari mulai dari di temukanya candi hingga sekarang, ya namanya Arbi. Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan Mas Arbi yang merupakan siswa jurusan listrik dari SMK Jetis akhirnya Mas Arbi mau mengantarkan saya untuk berkeliling memutari Candi Sambisari. Sambil jalan-jalan di pinggiran candi yang memiliki taman yang bagus hijau dan bersih ini, saya mulai mengabadikan gambar yang wow banget.




Memang candi ini sangat istimewa dengan keunikan candi bawah permukaan tanah dan juga peninggalan yang masih belum dikerjakan. Ternyata banyak sekali arca/benda dari unsur batuan yang masih diletakan dan belum direstorasi, sungguh peradaban yang sudah maju dari nenek moyang kita yang perlu kita jaga dan lestarikan.

Candi Sambisari merupakan candi yang bercorak agama hindu, dengan satu candi utama dan tiga candi perwara di depanya dan juga dikelilingi benteng dengan tembok bebatuan yang indah. Menurut informasi yang ada di candi ini berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah dan dahulu sebelum ditemukan, candi ini tertimbun oleh material dari letusan Gunung Merapi pada tahun 1906 . Kemudian pada tahun 1966 lahan yang sekarang Candi Sambisari dilakukan penelitian dan selesai dipugar pada tahun 1987. Sebelumnya Candi ini ditemukan oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawah, melihat cangkulnya menghantam benda keras lalu di amatilah benda itu ternyata sebuah pahatan batu yang kemudian digali dan memang terdapat candi ditempat tersebut.





Di dalam Candi terdapat sebuah patung Lingga yang merupakan sebuah identitas dari seorang laki-laki dan Yoni sebagai identitas untuk seorang perempuan. Kemudian disamping luar disisi-sisi candi terdapat beberapa arca diantaranya: Dewi Durga di sebelah utara, Ganesha di sisi timur, dan Agastya disisi selatan. Selanjutnya masih di area dalam candi, di luar bilik terdapat pahatan batuan yaitu bertekstur bulat dan kotak disisinya. Pahatan bertekstur kotak menggambarkan seorang laki-laki sedangkan yang bulat merupakan penggambaran perempuan. Selain itu, di candi ini juga masih terdapat sisa-sisa bebatuan yang tertata rapi dan dijadikan satu ke sebuah area yang letaknya persis di sebelah kiri dari mushola.







Di area ini Anda bisa melihat pahatan-pahatan seperti lingga dan yoni serta arca-arca yang masih belum ditemukan sambunganya. Batu-batu ini merupakan bagian dari batu candi perwara yang ada di Candi Sambisari. Dikarenakan terkubur cukup lama dan pecahan-pecahan dari batu ini terpisah maka disini batu-batu tersebut dikumpulkan dan dijadikan satu untuk mempermudah proses pengidentifikasian. Selain candi yang unik, suasana di candi ini juga terasa segar dan teduh kalo dalam bahasa jawa "edum". Ya, pantas saja karena disekelilingnya merupakan rerumputan yang hijau dan menyegarkan mata memandang.



Disamping itu juga terdapat pepohonan yang rindang yang sangat cocok untuk bersantai di bawahnya. Jangan khawatir kalau mau jalan-jalan mengelilingi candi dan mengeksplor suasana dan pemandangan menarik di candi yang satu ini. Wisatawan di tempat ini memang dimanjakan dengan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan kita, apalagi jika kamu misalnya kebelet atau pengen buang air kecil dan bingung mau mencari toiletnya dan lagi enak-enaknya mengobrol bersama temanmu disana ada juga toilet yang berada di ujung dari letak candi. Jadi gimana, sangat mempermudah bukan.





Fasilitas yang tersedia disana sudah lengkap pula, ada toilet ada mushola, ada ruang informasi, ada tempat parkir, ada warung makanya juga sehingga kamu yang lelah dapat beristirahat dan mencicipi makanan khas dari sana.


O iya, untuk tarif parkir kendaraan roda dua hanya Rp2000,-, tiket masuknya juga 2ribu muraaaah banget nggak ? Kapan lagi kalo gak pergi kesana kalo gak sekarang, ajak kawanmu dan keluargamu menikmati pemandangan warisan dari nenek moyang kita sekaligus melepas penat dan menghilangkan stres.


Informasi:
Jam Buka        >>> Setiap Hari pukul 06.00 - 17.30 WIB
Tiket Masuk    >>> Dewasa Rp2000,-
                       >>> Anak-Anak Rp1000,-
Parkir Motor   >>> Rp2000,-






Wednesday 13 May 2015

New Selo, Basecamp Pendakian G. Merapi

Bulan Februari 2015 lalu merupakan awal dari dibukanya jalur pendakian ke Gunung Merapi yang sebelumnya ditutup. Melalui pintu gerbang New Selo, pendaki dapat memulai perjalananya setelah melakukan registrasi ke Barahmeru yaitu basecamp pendakian yang ada di Selo, Boyolali. 
 
Sebelum berangkat, persiapkan peralatan berikut ini: tenda lengkap dengan patok dan rangka, sleeping bags, matras, nesting, selimut, kaos tangan, masker, topi, sepatu, peralatan makan dan minum, makanan, minuman, plastik, jas hujan, sepatu, korek api,   








Candi Plaosan, Perpaduan Dua Arsitektur Hindu dan Budha

Candi Plaosan merupakan salah satu candi yang terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi ini didirikan oleh Raja Rakai Pikatan pada abad ke-9 Masehi sebagai bukti kecintaan raja kepada sang permaisuri yaitu Pramudya Wardhani yang bukan lain adalah anak gadis dari Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang beragama Budha. Sedangkan, Rakai Pikatan adalah raja ke-6 dari silsilah raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno yang berasal dari Dinasti Sanjaya. 


Candi ini memiliki dua gaya arsitektur karena terpengaruh adanya perpaduan dua agama yaitu Hindu dan Budha. Hal ini didasarkan karena Rakai Pikatan yang berasal dari silsilah Hindu dan Pramudya Wardhani yang berasal dari silsilah Budha, walaupun berbeda budaya dan tidak disetujui oleh keluarga kisah percintaan mereka tidak berhenti begitu saja, sampai akhirnya dengan rasa kecintaan itu pula konon candi itu dibangun sendiri oleh Rakai Pikatan dibantu dengan sang Permaisuri Pramudya Wardhani, sehingga menghasilkan sebuah candi yang memiliki corak perpaduan dua budaya dan dua arsitektur yaitu Hindu dan Budha. Candi disebelah utara merupakan candi yang menggambarkan relief sosok perempuan yang konon dibangun oleh Rakai Pikatan sedangkan disebelah selatan menggambarkan relief laki-laki yang merupakan simbol dari Rakai pikatan yang konon dibangun oleh Pramudya Wardhani sebagai peninggalan kisah cinta mereka berdua.




Keindahan Candi Plaosan tidak berhenti sampai disitu saja, hingga saat ini masih terdapat mitos yang berhubungan dengan candi ini. Mitos yang beredar di masyarakat yaitu bahwasanya setiap pasangan yang datang ke candi ini dipercaya mendapat berkah dan untuk pasangan yang belum memiliki momongan bisa datang juga kesini karena mitosnya pasangan yang belum dikaruniai momongan akan cepat memiliki buah hati dan diberkahi oleh sang pencipta.

Thursday 7 May 2015

Embung Sriten, Nglipar, Gunungkidul dan Puncak Magir

Mau ke Embung Sriten ? atau sedang mencari referensi tentang Embung Sriten yang berada di Gunungkidul ini ? Gak tahu jalan menuju Embung Sriten ? yukk disimak postingan berikut ini

Profil Embung Bathara Sriten

Gambar Embung Sriten (Jogja.co)
Embung Sriten terletak di Desa Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul. Embung yang diresmikan secara langsung oleh Bapak Sri Sultan Hamengku Buwana X ini merupakan embung yang digadang-gadang menjadi salah satu daya tarik wisata di agrowisata ini.  

Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang embung yang berada diatas Gunung Batur Agung ini. Selain itu di area ini ada puncak tertinggi namanya Puncak Magir.

Embung Sriten diproyeksikan sebagai agrowisata kebun buah menggis dan kelengkeng di perbukitan Batur Agung. Gunung Batur Agung itu sendiri merupakan puncak gunung tertinggi di Gunungkidul atau Puncak Tugu Magir dengan ketinggian sekitar 896 mdpl.


Gambar Puncak Tugu Magir (Kedaisusu01.blogspot.com)
Menikmati pesona embung diatas awan dan pemandangan yang luar biasa indah dengan view 360 derajat kawasan persawahan, perkampungan, perbukitan, dan beberapa wilayah Klaten seperti Rawa Jombor, Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Sleman, Gunung Kidul dan Yogyakarta (kedaisusu01.blogspot.com).
Disini juga sudah ada warung kecil, gazebo dan joglo (bangunan adat suku Jawa).




 



Jika Anda dari Jogja, mencari rute arah Jalan Wonosari melewati Piyungan, Patuk dan sampai pada Pertigaan Sambi 7 masuk ke arah Nglipar. Kemudian ikuti arah jalan ini sampai di pertigaan yang ada tugu di tengah-tengah jalan. Dari pertigaan tersebut belok kiri/arah Ngawen (kalau lurus arah wonosari kota). Setelah itu Pertigaan Ngrempak ambil kiri arah Desa Pilangrejo, sampai di balai Desa Pilangrejo masuk arah Embung Sriten. 

Catatan: saya sarankan tidak memakai motor matic karena menurut saya berbahaya pada saat turunan, karena motor ini hanya mengandalkan pengereman saja. Lebih baik memakai motor bebek atau motor laki-laki. 

Anda juga bisa menemukan Embung Sriten ini dengan bantuan GPS dengan koordinat berada pada S7°49'56" E110°37'54

Friday 13 March 2015

Air Terjun Curug Bayat (Curug Indah Tegal Rejo) Gunungkidul

Sesuai namanya air terjun atau curug ini dinamakan Curug Indah Tegalrejo karena lokasi air terjun ini di Desa Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya lagi berbatasan dengan Kabupaten Klaten, letaknya di selatan Kecamatan Bayat. Air terjun ini memiliki mata air yang jernih jika tidak terkena hujan, maklum kalo hujan ya airnya coklat dan keruh karena di atas sebelah kanan dan kiri adalah pegunungan. Untuk menuju tempat ini saya sarankan lebih baik lewat Klaten karena walaupun berada di Gunungkidul, jarak dari Kecamatan Bayat tidak terlalu jauh dan misalkan anda dari Jogja melewati Pathuk kemudian Wonosari akan membuang banyak waktu anda. Rute yang saya sarankan dari Jogja menuju tempat ini adalah sbb :

- Jogja - Prambanan - Tegalmas - Stasiun Srowot - Pasar Wedi - Kecamatan Bayat - Kodim Bayat - Kelurahan Tegalrejo - Curug

Jalan yang dilalui mulai dari Jogja - Kelurahan Tegalrejo sudah diaspal, dari Kelurahan sampai curug jalan agak berubah dan mulai menanjak serta jalan tidak rata dan ada sedikit bebatuan, keep safety aja. Disamping adalah tempat parkir sepeda motor serta jalan yang harus dilalui untuk sampai ke Curug ini, cukup memberi pengalaman yang seru kok,...






Atraksi wisata yang dapat anda lakukan disini antara lain : mandi, tapi saya sarankan jangan mencoba menaiki tebing diatas lalu kemudian terjun bebas ke bawah hal ini sangat berbahaya karena banyak bebatuan cadas dibawahnya. Kemudian anda juga bisa berfoto disini dengan background air terjun atau sungai yang mengaliri air terjun ini juga sangat eksotis. Ada juga jembatan kayu yang cocok untuk dijadikan lokasi preweed kamu tuh,...  



Nih, tak kasih gambar sungai nya, tapi ini warna pohonya tetep ijo loh seharusnya, pada waktu itu pas njepret lupa ngeset warna alhasil dapetnya kaya gitu karena keburu ada acara yang mendadak whahaow.

O iya untuk tiket masuk sepertinya gratis karna pada waktu kesana tidak aja petugas yang jaga dan sepertinya pengelola curug ini masih kurang serius untuk mengembangkan tempat nan eksotis ini, ya mudah-mudahan dari dinas terkait khususnya Dinas Pariwisata Gunungkidul lebih memperhatikan dan mulai mengembangkan kawasan ini dengan membentuk POKDARWIS di desa ini agar lebih bermanfaat dan memberikan tambahan ekonomi warga sekitar.