Ads

Friday, 3 January 2014

Kawasan Ekowisata Gunung Api Nglanggeran Gunung Kidul

Menelusuri jejak Gunung Api Purba Nglanggeran


Selamat berjumpa lagi sobat ku semua, kali ini saya mau menulis artikel tentang jejak-jejak Gunung api Purba Nglanggeran.

Pertama kali saya mengucapkan selamat tahun baru 2014 buat kalian semua, semoga sukses kedepanya, amin.

Langsung aja kita mulai ya, Gunung Api purba atau Gunnung Api Nglanggeran merupakan gunung berapi pada jaman dahulu dan sekarang gunung api ini tidak aktif lagi sejak kurang lebih ratusan tahun yang lalu. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang masih berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa disebut Gunung Api Nglanggeran yaitu karena letak Gunung ini yang berada di Desa Nglanggeran.

gambar pintu masuk menuju objek


gambar pendopo



Untuk menuju lokasi tidaklah sulit kawan, kalau dari JOGJAKARTA kita bisa mengambil rute dari terminal Giwangan kemudian cari bus yang menuju ke arah Wonosari setelah itu kita turun di kecamatan Patuk dan dari patuk kita naik ojek dari situ. Dari terminal Giwangan menuju Patuk kira kira 1,5 jam dan dari Patuk ke Gunung Api Purba kira kira sekitar 20an menit.

Perjalanan saya dimulai dari Klaten, karena saya adalah orang Klaten (bangga) haha... Sebelumnya saya kasih tahu tujuan pertama kali saya datang ke Gunung Api Purba ini adalah untuk mencari informasi mengenai apa yang ada di Gunung Api Purba sebagai salah satu objek wisata di Gunung Kidul yang mengusung konsep wisata ekowisata (ecotourism). Pada hari itu Kamis, 28 November 2013 saya dan teman saya pergi ke Gunung Api Purba ini dengan alat transportasi sepeda motor. Rute yang saya lewati adalah Klaten-Prambanan-Piyungan-Patuk-Nglanggeran. Waktu tempuh saya dari Klaten lewat rute ini kira-kira 1,5 jam. Namun, jika anda pergi di musim liburan high season bersiaplah untuk melawan kemacetan terutama di jalan-jalan kota seperti bandara Adisujipto, Malioboro, Keraton, dan Candi Prambanan.

gambar kondisi jalan dan papan penunjuk arah

Untuk biaya masuk ke objek wisata ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini kami dikenakan tarif sebesar Rp5000,-/pax dan parkir sepeda motor Rp2000,-/motor. Tarif sebesar Rp5000,- /pax merupakan tarif masuk objek pada siang hari, dan pada malam hari tiket masuknya sebesar Rp7000,-/pax. Kaget? Ya pertanyaan muncul ketika kami ingin mmembeli tiket di pos penjagaan retribusi disana memang ada dua tiket masuk pertama adalah siang hari dan kedua, adalah malam hari. 


gambar tiket masuk
Menurut Mas Agus beliau adalah salah satu pemandu yang sekaligus anggota dari kelompok taruna desa Nglanggeran yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan objek wisata ini, menuturkan bahwa selain siang hari banyak wisatawan yang datang kesini pada malam hari. Mereka datang kesini untuk camping untuk tujuan makrab ataupun pribadi untuk mengambil moment sunset/sunrise, tuturnya.






Perlu anda ketahui bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan kawasan ekowisata, jadi konsep ekowisata merupakan sebuah konsep wisata yang didalam kegiatan utamanya bertujuan untuk kelestarian lingkungan. Menurut Fandeli (1995), terdapat tiga dimensi didalam sebuah objek ekowisata yaitu dimensi konservasi, dimensi pendidikan, dan dimensi kerakyatan.

Jalur pendakian

Dimensi Konservasi maksudnya adalah sebuah objek ekowisata harus mampu menjaga dan melestarikan alam objek yang ada didalamnya. Jadi dengan adanya upaya kelestarian alam ini diharapkan sebuah ekodestinasi sampai pada suatu saat nanti tidak akan mengalami kerusakan alam terutama yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Dimensi Pendidikan yang dimaksud disini yaitu sebuah objek ekodestinasi memiliki kegunaan sebagai tempat untuk melakukan sebuah penelitian. Di Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan objek yang banyak diteliti oleh para akademisi untuk keperluan akademis misalnya dari arkeologi, geografi, dll. Kemudian dimensi Kerakyatan, yaitu memberdayakan rakyat disekitar atau masyarakat disekitar objek ini yaitu pada prinsipnya didalam pengelolaan, perencanaan, dan aktualisasinya dilakukan oleh masyarakat sekitar itu sendiri mulai dari pemuda-pemudi karang taruna desa, kelompok sadar wisata desa itu dan kelompok ibu-ibu pkk.

gambar melewati tangga kayu


Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Api Purba yang eksotis nan cantik, kita melewati beberapa pos pendakian sepertinya ada lima pos pendakian. Kelima pos tersebut memiliki kondisi medan/jalur yang exstreem. Tetapi menurut saya jalur yang paling exstreem adalah jalur pendakian pos pertama, karena dijalur ini kita harus berjalan diantara apitan dua gunung yang besar dan jaraknya sangat sempit hanya dapat dilewati satu orang dan harus antri.
lorong sumpitan
gambar tulisan di objek
Untuk menuju puncak waktu yang dibutuhkan kira-kira 1,5 jam itu jika tanpa istirahat sob, artinya Jalan terus. Tapi waktu yang panjang itu sepertinya tidak akan terasa ketika sudah sampai di puncsk yang pemandanganya WOW banget Sob. Coba aja datang dan buktikan sendiri.

gambar mushola
gambar homestay

gambar wahana outbond

Fasilitas yang ada di Gunung Api Purba
-          - Pendopo (bisa menyewa jika akan dibutuhkan)
-          - Toilet dan Kamar mandi
-          - Homestay
-          - Mushola
-          - Tempat parkir
-          - Gazebo di pos-pos pendakian

gambar gazebo di Gunung Api Purba

Akhirnya sekian yang dapat saya ceritakan, kurang lebih saya mohon maaf . Terimakasih atas kunjunganya

gambar di puncak

gambar ane di puncak

      PEMBACA YANG BAIK SEHARUSNYA TAHU ATURAN MENG-COPY DATA DARI ORANG LAIN YAITU MENYERTAKAN ALAMAT WEB INI SECARA LENGKAP DAN WAKTU KETIKA MENGUNDUHNYA. TERIMA KASIH 

No comments: