Ads

Tuesday 10 December 2013

Menggapai puncak di Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Api purba Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung api ini dahulu merupakan salah satu gunung api yang aktif dan berbahaya, namun sudah ratusan tahun gunung api ini tidak lagi beraktifitas seperti layaknya gunung api lainya.



Pada bulan November 2013 lalu saya mencoba melihat dari jarak dekat tentang adanya gunung api purba dan akhirnya pada hari Kamis, 28 November 2013 saya pergi bersama teman saya. Latar belakang mengunjungi tempat ini pertama, karena ada tugas dari dosen tentang mata kuliah ekowisata; kedua, Gununga Api purba adalah salah satu daerah ekowisata yang ada di Jogjakarta; ketiga, karena kami berdua juga belum pernah ke tempat ini. 
Rute perjalanan yang kami lewati yaitu dari Yogyakarta-Piyungan-Bukit Bintang-Patuk-Nglanggeran.
Jarak tempuh dari Yogyakarta kota menuju Gunung Api Purba ini sekitar 1,5 jam. Perjalanan sangat nyaman karena selain jalan yang sudah baik dan beraspal sampai lokasi (Nglanggeran) kita juga bisa melihat pemandangan alam yang indah di bukit Patuk. 
Sampai di lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran kami langsung bergegas memarkir kendaraan dan membeli tiket masuk karena tidak tahan lagi ingin sampai ke puncak (dalam hati belum ke puncak aja pemandanganya sudah WoW apalagi jika sudah sampai pasti keren).
Akhirnya tiket terbeli juga untuk wisatawan Nusantara harga perorang yang berkunjung pada siang hari Rp5000 dan pada malam hari Rp7000. Parkir sepeda motor permotor Rp2000. Pertanyaan muncul ketika membeli tiket ada karcis untuk malam hari, berarti ini 24 jam? nggak tahulah mungkin itu adalah tiket masuk untuk wisatawan yang ingin melihat sunset di Gunung Api Purba ini.
Sebelum naik ke puncak karena diperkirakan waktu untuk sampai ke puncak sekitar 1 jam, maka kami mencari toilet untuk buang air karena di atas nanti kita tidak akan menjumpai toilet dan sebagai rasa cinta terhadap lingkungan karena tidak buang air sembarangan, hehe
Waktu saat itu menunjukan pukul 11.00 WIB, dan kami pun bergegas naik keatas, o iya jangan lupa sebelum naik persiapkan air minum karena medan yang menanjak dan kita harus jalan kaki maka tenaga kita banyak terkuras. Setelah seperempat jam berjalan tiba-tiba kami kaget dengan lorong yang panjang dan untuk melewatinya harus satu orang satu, Subhanallah, lorong ini kanan kirinya adalah bebatuan besar dan diantara lorong terdapat batu besar yang tersangkut di atas lorong yang semakin menguji adrenalin kami karena kita melewati batu besar persis dibawah kita. Akhirnya lima menit kemudian kami tiba di Pos satu, Wow pemandangannya keren sekali dan di pos ini terdapat gazebo untuk beristirahat. 
untuk melewati puncak nglanggeran kita melewati Lima Pos, dan setiap pos sudah terdapat gazebo tetapi sayang gazebo ini kotor akibat ulah tangan manusia yang corat-coret tembok gazebo. 
Langsung saja ke Pos paling puncak yaitu pos lima, dari perjalanan menuju pos ini banyak rintangan yang harus terselesaikan namun tetap semangat kita pasti bisa mengalahkanya. Jalur - jalur pendakian di Gunung Api Purba ini cukup membuat jantung kita berdebar pasalnya selain kita juga harus berjalan di lorong yang sempit, naik menggunakan tangga dari kayu dan melewati jalur yang masih berbatu tetapi semua itu akan dibayar dengan keelokan sampai puncak. Yang dinanti-nanti akhirnya tiba puncak gunung api purba, di puncaknya ini kita seperti berada di atas tanah lapang yang luas tetapi bedanya hanya di puncak gunung ini kontour tanahnya masih berbatuan dan tajem-tajem.  

Saturday 19 October 2013

52 Ribu penari akan meramaikan Klaten dengan tarian

Sekitar 52 ribu penari akan ikut meramaikan HUT kota Klaten pada tahun 2013 ini.



nampak pada tahun lalu sekitar 2000 penari sedang menarikan tarian gambyong



Event ini menurut rencana akan digelar pada tanggal 27 oktober 2013, di sepanjang jalan pemuda Klaten mulai dari jam 08.00 pagi sampai selesai.
Jangan ketinggalan yaaaa...:Daaaaaa



berikut adalah event budaya dan pariwisata kota klaten :

Saturday 28 September 2013

Daftar 50 pantai-pantai di Gunung Kidul

Daftar 50 pantai yang berada di kabupaten Gunung kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Pantai Banyunibo : Purwodadi, Tepus
2. Pantai Baron: Kemadang, Tanjungsari
3. Pantai Busung : Purwodadi, Tepus
4. Pantai Butuh : Karambilsawit, Saptosari
5. Pantai Drini : Banjarejo, Tanjungsari
6. Pantai Gesing : Girikarto, Panggang
7. Pantai Grigak : Giriwungu, Panggang
8. Pantai Jagang Kulon : Purwodadi, Tepus
9. Pantai Jogan Wetan : Purwodadi, Tepus
10. Pantai Karangtelu : Girikarto, Panggang
11. Pantai Kelosirat : Purwodadi, Tepus
12. Pantai Kesirat : Girikarto, Panggang
13. Pantai Klampok : Girijati, Purwosari
14. Pantai Klumpit : Purwodadi, Tepus

15. Pantai Krakal : Ngestirejo, Tanjungsari
16. Pantai Krokoh : Songbanyu, Girisubo

17. Pantai Kukup: Kemadang, Tanjungsari
18. Pantai Lambor : Purwodadi, Tepus
19. Pantai Langkap : Karambilsawit, Saptosari

20. Pantai Muncar : Purwodadi, Tepus
21. Pantai Nampu : Giriwungu, Panggang
22. Pantai Ngandong : Sidoharjo, Tepus
23. Pantai Ngetun : Purwodadi, Tepus

24. Pantai Ngobaran: Kanigoro, Saptosari
25. Pantai Ngondo : Purwodadi, Tepus
26. Pantai Ngrenehan : Kanigoro, Saptosari
27. Pantai Nguluran : Purwodadi, Tepus
28. Pantai Ngungap : Purwodadi, Tepus
29. Pantai Ngunggah : Giriwungu, Panggang
30. Pantai Nguyahan : Kanigoro, Saptosari
31. Pantai Pakundon : Purwodadi, Tepus
32. Pantai Parangedong : Girijati, Purwosari
33. Pantai Parangracuk : Kemadang, Tanjungsari
34. Pantai Pok Tunggal : Tepus

35. Pantai Sadeng : Pucung, Girisubo
36. Pantai Sawahan : Purwodadi, Tepus
37. Pantai Sadranan

38. Pantai Sedahan
39. Pantai Sepanjang : Kemadang, Tanjungsari
40. Pantai Siung : Purwodadi, Tepus
42. Pantai Slili : Sidoharjo, Tepus

43. Pantai Songlibeg : Purwodadi, Tepus
44. Pantai Sundak : Sidoharjo, Tepus
45. Pantai Timang : Purwodadi, Tepus
46. Pantai Torohudan : Kanigoro, Saptosari
47. Pantai Watugupit : Giricahyo , Purwosari
48. Pantai Watu kodok : Purwodadi, Tepus
49. Pantai Wediombo : Jepitu, Girisubo

50. Pantai Weru : Purwodadi, Tepus

Sumber : Dinas Pariwisata Gunung Kidul

Tuesday 2 July 2013

Dieng Negeri Di Atas Awan Jawa Tengah

Hei, Ada Dieng Culture Festival Lo Akhir Pekan Ini!



Kompleks candi di Dataran Tinggi Dieng ini akan menjadi lokasi Dieng Culture Festival, 29-30 Juni 2013. (indonesiacountry.com)
Kompleks candi di Dataran Tinggi Dieng ini akan menjadi lokasi Dieng Culture Festival, 29-30 Juni 2013. (indonesiacountry.com)








Ingin melihat sajian kesenian yang unik di tempat yang istimewa akhir pekan ini? silakan segera meluncur ke Dataran Tinggi Dieng karena akhir pekan ini ada kegiatanDieng Culture Festival (DCF) IVyang digelar di kompleks Candi Arjuna, Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 29-30 Juni 2013.
“Hingga hari ini, semua persiapan sudah matang, termasuk kegiatan pelarungan yang kali ini akan dilaksanakan di Telaga Balekambang,” kata Ketua Panitia DCF IV Slamet di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jumat. Dia mengaku sempat khawatir pergelaran DCF IV akan sepi dari pengunjung karena jalur utama menuju Dieng dari arah Wonosobo untuk sementara ditutup bagi kendaraan roda empat karena adanya perbaikan jalan.
Akan tetapi, kata dia, kekhawatiran tersebut telah sirna karena animo calon wisatawan untuk mengunjungi kegiatan DCF IV tetap tinggi. Menurut dia, hal itu terlihat dari puluhan homestay yang tersebar di desa-desa sekitar Dieng telah habis dipesan calon wisatawan. Bahkan, kata dia, rumah-rumah penduduk yang selama ini belum dijadikan homestay pun disiapkan guna dijadikan penginapan bagi wisatawan.
“Kami kerahkan semua potensi yang ada, termasuk dukungan dari desa-desa di sekitar Dieng, seperti Karangsari, Karangtengah, dan Kepakisan. Saat ini, sebagian wisatawan telah datang ke Dieng,” kata dia yang juga Kepala Desa Dieng Kulon.
Berdasarkan data yang diperoleh panitia, kata dia, hingga saat ini telah tercatat sekitar 6.000 calon wisatawan yang berencana menyaksikan pergelaran DCF IV. “Sejumlah biro perjalanan wisata melaporkan akan ke Dieng melalui jalur Banjarnegara, Batang, dan ada juga yang tetap lewat Wonosobo meskipun harus berganti kendaraan di sekitar gardu pandang karena adanya perbaikan jalan. Pengunjung yang menggunakan sepeda motor masih bisa melalui jalur Wonosobo,” kata dia menambahkan.
Mengenai permintaan anak-anak berambut gimbal yang akan mengikuti ruwatan massal, dia mengatakan bahwa seluruhnya telah dipenuhi. “Semua permintaan anak berambut gimbal yang hendak diruwat juga sudah dipenuhi, antara lain cincin, sepeda motor, dan kambing,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Banjarnegara Wahyono mengatakan bahwa DCF IV juga menarik perhatian Duta Besar Slovakia untuk Indonesia yang berencana hadir guna menyaksikan kegiatan tersebut.
“Partisipasi warga Dieng dan sekitarnya yang mayoritas berprofesi sebagai petani patut dihargai karena mereka bisa kompak dan secara sadar menjadi bagian dari keberhasilan penyelenggaraan DCF. Terbukti, minat ribuan calon pengunjung tidak terpengaruh oleh putusnya akses jalan,” katanya.
Editor:  | Dalam : Wisata