Candi ini bernama Candi Sambisari, dinamakan Candi Sambisari karena letak candi tersebut berada di Dukuh Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak seperti candi-candi lainya candi ini memiliki keunikan yang membuat saya tertarik untuk mengunjunginya.
Pertama, candi ini letaknya didekat dengan perumahan warga sekitar, wow bisa dibayangkan bukan jadi di sekeliling candi ini merupakan area rumah warga dan persawahan. Kedua, candi ini merupakan candi bawah tanah, ya kog bisa dikatakan candi bawah tanah ? karena candi ini berada di bawah permukaan tanah dari tanah yang ada di sekelilingnya sedalam 6,5 meter. Jadi, untuk menuju ke candi kita harus menuruni anak tangga terlebih dahulu dan jumlah anak tangga yang harus dituruni sebanyak 40 anak tangga dari atas sampai ke bawah.
Ketiga, candi ini memiliki bentuk persegi dengan benteng-benteng di sisi-sisinya. Terdapat satu candi utama dan tiga buah candi perwara. Keempat, candi ini sangat hijau dan tertata lengkap dengan tanaman hias yang mengelilinginya.Selain cocok untuk berwisata kawasan di area Candi Sambisari ini bisa juga untuk lokasi foto untuk acara prewedding atau acara lainya, tentunya sebelum mengadakan acara tersebut Anda bisa ijin kepada pihak pengelola Candi Sambisari yaitu BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kelima, ini yang mungkin tidak ada di candi-candi lainya, yaitu bunker atau kalo saya menyebutnya rumah dari salah satu film yang digunakan dalam film "The Hobbit" bisa dikatakan "Rumah The Hobbit" ya gitulah. Sayangnya keadaanya sudah agak kurang terawat.
Keenam, candi ini memiliki parit di belakangnya yang bertujuan untuk mencegah supaya ketika hujan atau terjadi banjir air tersebut tidak menggenangi candi dan bisa masuk ke dalam parit ini. Ketujuh, Sebelum ditemukan pada tahun 1966, candi ini terkubur oleh material pasca letusan Gunung Merapi pada tahun 1906. Penemunya adalah seorang petani yang sedang mencangkul kala itu.
Selain itu, di dalam candi terdapat beberapa arca yang berada di teras candi, mulai dari arca Syiwa di relung selatan, arca Ganesha di relung timur, dan arca Durga di relung utara. Didalam candi utama terdapat arca yang menggambarkan alat kelamin pria atau disebut Lingga dan Yoni yang berada di bagian bawahnya.
Untuk masalah aksesnya, jangan takut karena kondisi jalan sudah cukup baik kog dan gak usah takut medanya juga nggak sulit, serta sudah ada plang penanda ke Candi Sambisari, so buat kamu yang masih malas-malasan untuk mengintip surganya Indonesia mendingan tidur aja hehe
Untuk rute menuju ke Candi Sambisari, pertama cari rute Jl. Jogja-Solo, arah Kalasan. Jika Anda dari Jogja bisa dengan menuju ke arah Solo melewati Kantor Koran Kedaulatan Rakyat, kemudian dari sini pelankan kendaraan Anda dan ikuti plang menuju Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, dari sini perjalanan masih harus lurus ke utara. Jadi dari Jl. Jogja-Solo tadi tepatnya di sebelah timur Kantor Kedaulatan Rakyat ( selatan jalan) atau melewati perumahan Green Land 100m ke timur.
Kemudian belok kiri melewati Balai Diklat Keuangan kemudian selanjutnya lurus saja sampai ujung jalan dan ketemu pertigaan, disini ada petunjuk jalan untuk menuju ke Candi Sambisari ikuti saja terus yaitu belok ke kiri sampai menemukan ujung jalan dan ketemu pertigaan lagi, disini selanjutnya ambil kanan dan masuk ke gang dengan tulisan Desa Sambisari. Lurus terus saja sampai ketemu tempat parkir dan sampailah kita di parkiran Candi Sambisari.
Setelah
sampai di Candi Sambisari saya langsung bergegas memanjakan mata dengan
banyaknya tanaman hijau yang terawat dan rapi di sekeliling Candi
Sambisari. Rupanya nggak enak berkeliling candi tanpa mengetahui sejarah
dan informasi yang terkandung di dalamnya. Kemudian setelah bingung
kesana-kemari akhirnya saya putuskan untuk masuk ke ruang informasi yang
berada di sebelah kiri dari pintu masuk candi.
Di tempat ini ternyata juga ada seorang yang sedang mempelajari sejarah dan perkembangan Candi Sambisari mulai dari di temukanya candi hingga sekarang, ya namanya Arbi. Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan Mas Arbi yang merupakan siswa jurusan listrik dari SMK Jetis akhirnya Mas Arbi mau mengantarkan saya untuk berkeliling memutari Candi Sambisari. Sambil jalan-jalan di pinggiran candi yang memiliki taman yang bagus hijau dan bersih ini, saya mulai mengabadikan gambar yang wow banget.
Memang
candi ini sangat istimewa dengan keunikan candi bawah permukaan tanah
dan juga peninggalan yang masih belum dikerjakan. Ternyata banyak sekali
arca/benda dari unsur batuan yang masih diletakan dan belum
direstorasi, sungguh peradaban yang sudah maju dari nenek moyang kita
yang perlu kita jaga dan lestarikan.
Candi Sambisari merupakan candi yang bercorak agama hindu, dengan satu candi utama dan tiga candi perwara di depanya dan juga dikelilingi benteng dengan tembok bebatuan yang indah. Menurut informasi yang ada di candi ini berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah dan dahulu sebelum ditemukan, candi ini tertimbun oleh material dari letusan Gunung Merapi pada tahun 1906 . Kemudian pada tahun 1966 lahan yang sekarang Candi Sambisari dilakukan penelitian dan selesai dipugar pada tahun 1987. Sebelumnya Candi ini ditemukan oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawah, melihat cangkulnya menghantam benda keras lalu di amatilah benda itu ternyata sebuah pahatan batu yang kemudian digali dan memang terdapat candi ditempat tersebut.
Di tempat ini ternyata juga ada seorang yang sedang mempelajari sejarah dan perkembangan Candi Sambisari mulai dari di temukanya candi hingga sekarang, ya namanya Arbi. Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan Mas Arbi yang merupakan siswa jurusan listrik dari SMK Jetis akhirnya Mas Arbi mau mengantarkan saya untuk berkeliling memutari Candi Sambisari. Sambil jalan-jalan di pinggiran candi yang memiliki taman yang bagus hijau dan bersih ini, saya mulai mengabadikan gambar yang wow banget.
Candi Sambisari merupakan candi yang bercorak agama hindu, dengan satu candi utama dan tiga candi perwara di depanya dan juga dikelilingi benteng dengan tembok bebatuan yang indah. Menurut informasi yang ada di candi ini berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah dan dahulu sebelum ditemukan, candi ini tertimbun oleh material dari letusan Gunung Merapi pada tahun 1906 . Kemudian pada tahun 1966 lahan yang sekarang Candi Sambisari dilakukan penelitian dan selesai dipugar pada tahun 1987. Sebelumnya Candi ini ditemukan oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawah, melihat cangkulnya menghantam benda keras lalu di amatilah benda itu ternyata sebuah pahatan batu yang kemudian digali dan memang terdapat candi ditempat tersebut.
Di area ini Anda bisa melihat pahatan-pahatan seperti lingga dan yoni serta arca-arca yang masih belum ditemukan sambunganya. Batu-batu ini merupakan bagian dari batu candi perwara yang ada di Candi Sambisari. Dikarenakan terkubur cukup lama dan pecahan-pecahan dari batu ini terpisah maka disini batu-batu tersebut dikumpulkan dan dijadikan satu untuk mempermudah proses pengidentifikasian. Selain candi yang unik, suasana di candi ini juga terasa segar dan teduh kalo dalam bahasa jawa "edum". Ya, pantas saja karena disekelilingnya merupakan rerumputan yang hijau dan menyegarkan mata memandang.
Fasilitas yang tersedia disana sudah lengkap pula, ada toilet ada mushola, ada ruang informasi, ada tempat parkir, ada warung makanya juga sehingga kamu yang lelah dapat beristirahat dan mencicipi makanan khas dari sana.
O iya, untuk tarif parkir kendaraan roda dua hanya Rp2000,-, tiket masuknya juga 2ribu muraaaah banget nggak ? Kapan lagi kalo gak pergi kesana kalo gak sekarang, ajak kawanmu dan keluargamu menikmati pemandangan warisan dari nenek moyang kita sekaligus melepas penat dan menghilangkan stres.
3 comments:
nice ! :) I'll go there next time.
thanks, lets go there with your friends Isnaini Emas Barwi :)
Maaf meluruskan.
1. Yang disebut bunker itu sebenarnya hanya rumah pompa yang sekarang sudah tidak berfungsi.
2. Candi ini terkubur akibat letusan gunung merapi abad ke 10-11 Masehi, bukan tahun 1906.
Terima kasih
Post a Comment