Menelusuri jejak
Gunung Api Purba Nglanggeran
Selamat berjumpa lagi sobat ku semua, kali ini saya mau menulis artikel tentang jejak-jejak Gunung api Purba Nglanggeran.
Langsung aja kita mulai ya, Gunung Api purba atau Gunnung
Api Nglanggeran merupakan gunung berapi pada jaman dahulu dan sekarang gunung
api ini tidak aktif lagi sejak kurang lebih ratusan tahun yang lalu. Gunung ini
terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang
masih berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa disebut Gunung Api
Nglanggeran yaitu karena letak Gunung ini yang berada di Desa Nglanggeran.
Untuk menuju lokasi tidaklah sulit kawan, kalau dari
JOGJAKARTA kita bisa mengambil rute dari terminal Giwangan kemudian cari bus
yang menuju ke arah Wonosari setelah itu kita turun di kecamatan Patuk dan dari
patuk kita naik ojek dari situ. Dari terminal Giwangan menuju Patuk kira kira
1,5 jam dan dari Patuk ke Gunung Api Purba kira kira sekitar 20an menit.
Perjalanan saya dimulai dari Klaten, karena saya adalah
orang Klaten (bangga) haha... Sebelumnya saya kasih tahu tujuan pertama kali
saya datang ke Gunung Api Purba ini adalah untuk mencari informasi mengenai apa
yang ada di Gunung Api Purba sebagai salah satu objek wisata di Gunung Kidul
yang mengusung konsep wisata ekowisata (ecotourism).
Pada hari itu Kamis, 28 November 2013 saya dan teman saya pergi ke Gunung
Api Purba ini dengan alat transportasi sepeda motor. Rute yang saya lewati
adalah Klaten-Prambanan-Piyungan-Patuk-Nglanggeran. Waktu tempuh saya dari
Klaten lewat rute ini kira-kira 1,5 jam. Namun, jika anda pergi di musim
liburan high season bersiaplah untuk
melawan kemacetan terutama di jalan-jalan kota seperti bandara Adisujipto,
Malioboro, Keraton, dan Candi Prambanan.
Untuk biaya masuk ke objek wisata ekowisata Gunung Api Purba
Nglanggeran ini kami dikenakan tarif sebesar Rp5000,-/pax dan parkir sepeda
motor Rp2000,-/motor. Tarif sebesar Rp5000,- /pax merupakan tarif masuk objek
pada siang hari, dan pada malam hari tiket masuknya sebesar Rp7000,-/pax.
Kaget? Ya pertanyaan muncul ketika kami ingin mmembeli tiket di pos penjagaan
retribusi disana memang ada dua tiket masuk pertama adalah siang hari dan
kedua, adalah malam hari. Menurut Mas Agus beliau adalah salah satu pemandu
yang sekaligus anggota dari kelompok taruna desa Nglanggeran yang ikut
berpartisipasi dalam pengelolaan objek wisata ini, menuturkan bahwa selain siang
hari banyak wisatawan yang datang kesini pada malam hari. Mereka datang kesini
untuk camping untuk tujuan makrab ataupun pribadi untuk mengambil moment
sunset/sunrise, tuturnya.
Perlu anda ketahui bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran
merupakan kawasan ekowisata, jadi konsep ekowisata merupakan sebuah konsep
wisata yang didalam kegiatan utamanya bertujuan untuk kelestarian lingkungan.
Menurut Fandeli (1995), terdapat tiga dimensi didalam sebuah objek ekowisata
yaitu dimensi konservasi, dimensi pendidikan, dan dimensi kerakyatan.
Dimensi Konservasi maksudnya adalah sebuah objek ekowisata
harus mampu menjaga dan melestarikan alam objek yang ada didalamnya. Jadi
dengan adanya upaya kelestarian alam ini diharapkan sebuah ekodestinasi sampai
pada suatu saat nanti tidak akan mengalami kerusakan alam terutama yang
ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Dimensi Pendidikan yang dimaksud disini
yaitu sebuah objek ekodestinasi memiliki kegunaan sebagai tempat untuk
melakukan sebuah penelitian. Di Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan objek
yang banyak diteliti oleh para akademisi untuk keperluan akademis misalnya dari
arkeologi, geografi, dll. Kemudian dimensi Kerakyatan, yaitu memberdayakan
rakyat disekitar atau masyarakat disekitar objek ini yaitu pada prinsipnya
didalam pengelolaan, perencanaan, dan aktualisasinya dilakukan oleh masyarakat
sekitar itu sendiri mulai dari pemuda-pemudi karang taruna desa, kelompok sadar
wisata desa itu dan kelompok ibu-ibu pkk.
Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Api Purba yang eksotis nan
cantik, kita melewati beberapa pos pendakian sepertinya ada lima pos pendakian.
Kelima pos tersebut memiliki kondisi medan/jalur yang exstreem. Tetapi menurut
saya jalur yang paling exstreem adalah jalur pendakian pos pertama, karena
dijalur ini kita harus berjalan diantara apitan dua gunung yang besar dan
jaraknya sangat sempit hanya dapat dilewati satu orang dan harus antri.
Untuk menuju puncak waktu yang dibutuhkan kira-kira 1,5 jam
itu jika tanpa istirahat sob, artinya Jalan terus. Tapi waktu yang panjang itu
sepertinya tidak akan terasa ketika sudah sampai di puncsk yang pemandanganya
WOW banget Sob. Coba aja datang dan buktikan sendiri.
Fasilitas yang ada di Gunung Api Purba
- -Pendopo (bisa menyewa jika akan dibutuhkan)
- -Toilet dan Kamar mandi
- - Homestay
- - Mushola
- - Tempat parkir
- - Gazebo di pos-pos pendakian
Akhirnya sekian yang dapat saya ceritakan, kurang lebih saya
mohon maaf . Terimakasih atas kunjunganya