Ads

Saturday, 18 January 2014

Mahasiswa Pariwisata UGM

Progam Studi Pariwisata  UGM

     Hai kamu, kali ini saya mau menjelaskan sedikit tentang prodi pariwisata. Sebelum menjelaskan lebih dalam alangkah baiknya saya jelaskan setahu saya tentang Progam Studi Pariwisata di Universitas Gadjah Mada. Prodi Pariwisata/Progam Studi Pariwisata pertama kalinya hanya ada di Diploma, dan prodi ini sudah ada sejak tahun 1994 sampai sekarang. Nama progam studi nya di jenjang diploma adalah Diploma III Kepariwisataan UGM. Dahulu prodi kepariwisataan ini masuk Fakultas Ilmu Budaya dan sejak tahun 2010/2011 atas kebijakan rektor semua prodi diploma UGM dimasukan jadi satu kedalam Fakultas Sekolah Vokasi UGM.


    Kemudian pada tahun 2010, atas kegigihan dari Prof. Marsono, s.u. akhirnya di Fakultas Ilmu Budaya berdiri Progam Studi Pariwisata untuk jenjang S1. Dengan adanya prodi ini maka mahasiswa-mahasiswi dari DIII Kepariwisataan berharap bisa melanjutkan studinya ke Strata satu. Akhirnya mimpi itu terjawab pada tahun 2011/2012, yaitu membuka progam studi alih jenis untuk DIII ke S1. Kenapa Alih Jenis? Karena ilmu yang didapatkan merupakan satu jenis yaitu tentang pariwisata hanya materi ilmu saja yang berbeda.





   Kita tahu sendiri Indonesia memiliki potensi besar di bidang pariwisata, sumberdaya-sumberdaya alam yang melimpah, belasan ribu pulau, dan ribuan suku bangsa dengan berbagai macam ragam bahasa yang dimiliki Indonesia merupakan aset yang tidak dapat ternilai harganya. Maka dari itu kita seharusnya bisa menjaga, melestarikan dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya terutama untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.



  Pada saat menjadi mahasiswa Diploma III Kepariwisataan UGM banyak sekali kegiatan yang dilakukan di progam studi ini misalnya :
  • Ikut melakukan kegiatan bersih Candi Borobudur setelah terjadi erupsi Gn. Merapi tahun 2010
  • Kuliah lapangan ke Bali, Semarang, Malang, Gunung Kidul, dll
  • Kuliah lapangan ke Desa Wisata di Yogyakarta
  •  Kuliah lapangan ke Hotel dll 

Untuk menunjang bahasa, di Diploma III Kepariwisataan ada mata kuliah tentang bahasa ada bhs. Arab, bhs. Mandarin, bhs. Spanyol, bhs. Belanda dan bhs. Korea.


Kuliah lapangan ke Bali bersama MASSATOURS Tour and Travel yang di tangani oleh Mas Acmad Latief Saputra (Mas Puput)
     
     
     
     
     
Kuliah lapangan di Dieng, disana temen-temen meneliti tentang homestay, pemandu wisata, objek wisata, dan produk olahan warga.









 




       

Pantai Gua Cemara, Bantul Yogyakarta

Sobat Travelers, masih berjumpa lagi dengan coretan-coretan saya kali ini. Sebelumnya sobat tahu nggak tentang pantai-pantai di Yogyakarta? 

Mesti Pada banyak yang komen Parangtritis, Indrayanti, Baron, Krakal dan lain-lain. Padahal pantai-di Yogyakarta banyak lho, terutama di Gunung Kidul dan Bantul. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saaya ke Pantai yang ada di Bantul tetapi bukan Pantai Parangtritis lho ya, kali ini saya mau bercerita tentang pantai Gua Cemara. Ya Pantai Gua Cemara, apa yang anda bayangkan tentang pantai ini? Pantai yang bergoa, pantai yang ada cemara di dalam goa, masa ada pantai di dalam goa???



Nah, kalo belum tahu nih aku kasih tahu. Pnatai Gua Cemara adalah pantai yang terletak di Kabupaten Bantul. Dari namanya yang agak aneh Gua Cemara, maksud pemberian nama ini menurut cerita warga sekitar adalah pantai tetapi untuk menuju ke Pantai ini Seseorang harus melewati barisan-barisan cemara yang berjejer sehingga membentuk seperti lorong masuk gua gitu, jadi deh dinamakan Pantai Gua Cemara dan setelah saya teliti langsung kebenaran itupun terungkap yakni memang jalan mau menuju ke pantai ini melewati banyak tanaman cemara yang ditanam rapi berbaris-berbaris.



Keunikan
Selain ada tanaman cemara yang banyak dan ditanam secara rapi, di pantai ini suasananya sejuk lho, karena banyak tanaman itu tadi. Di Pantai Gua Cemara ini pantainya tidak seperti Pantai Parangtritis ya, di Pantai Gua Cemara bibir pantai agak vertikal sehingga sedikit berbahaya untuk wisatawan. Pantai ini merupakan jajaran Pantai yang lokasinya tidak jauh dari Pantai Samas.


Banyak kegitan yang bisa anda lakukan di pantai ini karena disini juga terdapat Joglo/pendopo untuk umum jadi yang akan mengadakan event disini pengelola sudah menyiapkan lokasinya.

 pendopo yang bisa disewa oleh pengunjung jika akan mengadakan event, selain pendopo ada juga fasilitas untuk offroad menggunakan ATV dengan rute mengelilingi kawasan pantai gua cemara yang sejuk ini.


                    Untuk anak-anak yang ingin berenang disana juga disediakan kolam renang kecil.


Pantai ini sangat sejuk untuk digunakan bersantai bersama keluarga untuk mengisi liburan terlihat dari pohon cemara yang ditanam rapi.



Wahana yang ada di Pantai ini meliputi bermain ATV, arena out bond, gazebo untuk bersantai bersama keluarga dengan angin yang sepoi-sepoi khas pantai. Di Pantai Gua Cemara ini kita juga gak perlu khawatir tentang oleh-oleh atau cindera mata yang unik dan khas, di Pantai ini juga kita bisa membeli oleh-oleh seperti Kerajinan dari Kerang/pasir (kaca pengilon, gelang, kalung dll) produk olahan lokal dari sayuran.


Tiket Masuk
Perorang Rp4000,- parkir Mobil 5000,- tiket ini saya peroleh di tanggal

Akses

Dari Kota Jogja-Ambil Arah menuju Kota Bantul-Lurus terus sampai mentok-Pantai   

Friday, 3 January 2014

Kawasan Ekowisata Gunung Api Nglanggeran Gunung Kidul

Menelusuri jejak Gunung Api Purba Nglanggeran


Selamat berjumpa lagi sobat ku semua, kali ini saya mau menulis artikel tentang jejak-jejak Gunung api Purba Nglanggeran.

Pertama kali saya mengucapkan selamat tahun baru 2014 buat kalian semua, semoga sukses kedepanya, amin.

Langsung aja kita mulai ya, Gunung Api purba atau Gunnung Api Nglanggeran merupakan gunung berapi pada jaman dahulu dan sekarang gunung api ini tidak aktif lagi sejak kurang lebih ratusan tahun yang lalu. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang masih berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa disebut Gunung Api Nglanggeran yaitu karena letak Gunung ini yang berada di Desa Nglanggeran.

gambar pintu masuk menuju objek


gambar pendopo



Untuk menuju lokasi tidaklah sulit kawan, kalau dari JOGJAKARTA kita bisa mengambil rute dari terminal Giwangan kemudian cari bus yang menuju ke arah Wonosari setelah itu kita turun di kecamatan Patuk dan dari patuk kita naik ojek dari situ. Dari terminal Giwangan menuju Patuk kira kira 1,5 jam dan dari Patuk ke Gunung Api Purba kira kira sekitar 20an menit.

Perjalanan saya dimulai dari Klaten, karena saya adalah orang Klaten (bangga) haha... Sebelumnya saya kasih tahu tujuan pertama kali saya datang ke Gunung Api Purba ini adalah untuk mencari informasi mengenai apa yang ada di Gunung Api Purba sebagai salah satu objek wisata di Gunung Kidul yang mengusung konsep wisata ekowisata (ecotourism). Pada hari itu Kamis, 28 November 2013 saya dan teman saya pergi ke Gunung Api Purba ini dengan alat transportasi sepeda motor. Rute yang saya lewati adalah Klaten-Prambanan-Piyungan-Patuk-Nglanggeran. Waktu tempuh saya dari Klaten lewat rute ini kira-kira 1,5 jam. Namun, jika anda pergi di musim liburan high season bersiaplah untuk melawan kemacetan terutama di jalan-jalan kota seperti bandara Adisujipto, Malioboro, Keraton, dan Candi Prambanan.

gambar kondisi jalan dan papan penunjuk arah

Untuk biaya masuk ke objek wisata ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini kami dikenakan tarif sebesar Rp5000,-/pax dan parkir sepeda motor Rp2000,-/motor. Tarif sebesar Rp5000,- /pax merupakan tarif masuk objek pada siang hari, dan pada malam hari tiket masuknya sebesar Rp7000,-/pax. Kaget? Ya pertanyaan muncul ketika kami ingin mmembeli tiket di pos penjagaan retribusi disana memang ada dua tiket masuk pertama adalah siang hari dan kedua, adalah malam hari. 


gambar tiket masuk
Menurut Mas Agus beliau adalah salah satu pemandu yang sekaligus anggota dari kelompok taruna desa Nglanggeran yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan objek wisata ini, menuturkan bahwa selain siang hari banyak wisatawan yang datang kesini pada malam hari. Mereka datang kesini untuk camping untuk tujuan makrab ataupun pribadi untuk mengambil moment sunset/sunrise, tuturnya.






Perlu anda ketahui bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan kawasan ekowisata, jadi konsep ekowisata merupakan sebuah konsep wisata yang didalam kegiatan utamanya bertujuan untuk kelestarian lingkungan. Menurut Fandeli (1995), terdapat tiga dimensi didalam sebuah objek ekowisata yaitu dimensi konservasi, dimensi pendidikan, dan dimensi kerakyatan.

Jalur pendakian

Dimensi Konservasi maksudnya adalah sebuah objek ekowisata harus mampu menjaga dan melestarikan alam objek yang ada didalamnya. Jadi dengan adanya upaya kelestarian alam ini diharapkan sebuah ekodestinasi sampai pada suatu saat nanti tidak akan mengalami kerusakan alam terutama yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Dimensi Pendidikan yang dimaksud disini yaitu sebuah objek ekodestinasi memiliki kegunaan sebagai tempat untuk melakukan sebuah penelitian. Di Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan objek yang banyak diteliti oleh para akademisi untuk keperluan akademis misalnya dari arkeologi, geografi, dll. Kemudian dimensi Kerakyatan, yaitu memberdayakan rakyat disekitar atau masyarakat disekitar objek ini yaitu pada prinsipnya didalam pengelolaan, perencanaan, dan aktualisasinya dilakukan oleh masyarakat sekitar itu sendiri mulai dari pemuda-pemudi karang taruna desa, kelompok sadar wisata desa itu dan kelompok ibu-ibu pkk.

gambar melewati tangga kayu


Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Api Purba yang eksotis nan cantik, kita melewati beberapa pos pendakian sepertinya ada lima pos pendakian. Kelima pos tersebut memiliki kondisi medan/jalur yang exstreem. Tetapi menurut saya jalur yang paling exstreem adalah jalur pendakian pos pertama, karena dijalur ini kita harus berjalan diantara apitan dua gunung yang besar dan jaraknya sangat sempit hanya dapat dilewati satu orang dan harus antri.
lorong sumpitan
gambar tulisan di objek
Untuk menuju puncak waktu yang dibutuhkan kira-kira 1,5 jam itu jika tanpa istirahat sob, artinya Jalan terus. Tapi waktu yang panjang itu sepertinya tidak akan terasa ketika sudah sampai di puncsk yang pemandanganya WOW banget Sob. Coba aja datang dan buktikan sendiri.

gambar mushola
gambar homestay

gambar wahana outbond

Fasilitas yang ada di Gunung Api Purba
-          - Pendopo (bisa menyewa jika akan dibutuhkan)
-          - Toilet dan Kamar mandi
-          - Homestay
-          - Mushola
-          - Tempat parkir
-          - Gazebo di pos-pos pendakian

gambar gazebo di Gunung Api Purba

Akhirnya sekian yang dapat saya ceritakan, kurang lebih saya mohon maaf . Terimakasih atas kunjunganya

gambar di puncak

gambar ane di puncak

      PEMBACA YANG BAIK SEHARUSNYA TAHU ATURAN MENG-COPY DATA DARI ORANG LAIN YAITU MENYERTAKAN ALAMAT WEB INI SECARA LENGKAP DAN WAKTU KETIKA MENGUNDUHNYA. TERIMA KASIH