Peselancar
menjajal ombak di Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten
Ciamis, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Kondisi pantai yang cukup dalam
dan tanpa karang menjadi tantangan tersendiri bagi peselancar pemula
dari dalam dan luar negeri.
Oleh Cornelius Helmy
Ciamis
tidak hanya memiliki Pangandaran. Daerah di Jawa Barat itu juga
memiliki pantai molek lain, Batukaras. Berjarak 35 kilometer arah barat
Pangandaran, Batukaras siap menyuguhkan sensasi baru sekaligus menjadi
surga bagi peselancar pemula.
Dannie (25), wisatawan asal Swedia,
mengatakan, akhirnya menemukan pantai yang ia cari untuk mengasah
kemampuan selancarnya. Sebagai peselancar pemula, selama ini ia mencari
pantai berombak landai dengan gugusan pantai panjang tanpa karang di
dasarnya.
”Angin kencangnya khas pantai selatan Jawa. Namun,
karena pantainya tersembunyi di antara dua bukit karang, ombaknya jadi
tidak tinggi. Saya tinggal bawa nyali,” kata Dannie, yang sudah delapan
bulan terakhir melakukan penjelajahan dari Bali hingga Jawa Barat,
khusus mencari pantai berombak landai.
Hal yang sama dikatakan
Kirana (32), penikmat olahraga selancar asal Bandung. Ombak di Batukaras
tidak sebesar di Bali atau Sukabumi. Perairan Batukaras cocok bagi
pemula yang ingin memperdalam kemahiran berselancar. Namun, tidak
tertutup kemungkinan ombak besar juga mengentak Batukaras. Bulan
Desember-Januari, gulungan ombak setinggi 1-1,5 meter bisa memuaskan
penggila selancar.
”Saat itu, di tempat ini juga dilakukan
perlombaan selancar nasional bagi pemula atau profesional. Tak jarang
pesertanya datang dari luar negeri,” kata Kirana.
Pasti mahir
Batukaras
adalah satu dari tiga kawasan wisata unggulan Kecamatan Cijulang di
Kabupaten Ciamis. Dua lainnya adalah Green Canyon dan Batu Hiu.
Tidak
sulit bila ingin mengunjungi Batukaras. Ipik Taupik, pemandu wisata
dari Paguyuban Pemandu Wisata Pangandaran, mengatakan, berkunjung ke
Batukaras bisa lewat darat atau udara.
Batukaras sendiri berlokasi
sekitar 315 kilometer (km) dari Bandung, atau sekitar 6 jam perjalanan
dengan bus umum. Turun di Terminal Cijulang, wisatawan bisa melanjutkan
perjalanan menuju Batukaras, berjarak sekitar 5 km. Perjalanan sambungan
itu menggunakan ojek bertarif Rp 5.000-10.000 per orang. Atau, bisa
juga menyewa angkutan umum Rp 60.000 per unit.
Jarak itu bisa
dipersingkat bila menggunakan pesawat terbang berpenumpang 8 orang milik
Susi Air rute Soekarno Hatta-Nusawiru di Cijulang dengan waktu terbang 3
jam. Perjalanan dari Nusawiru bisa dilanjutkan dengan ojek atau
angkutan umum menuju Batukaras selama setengah jam.
Persewaan
mobil dan sepeda motor juga bisa jadi alternatif. Tarif sewa mobil Rp
350.000 - Rp 400.000 per hari atau sepeda motor Rp 50.000 per hari.
Pemandu wisata juga bisa diajak menemani perjalanan, yang jasanya
bertarif Rp 350.000 per hari. Wisatawan akan dibawa mengunjungi sejumlah
taman wisata alam, Pangandaran, Green Canyon, Penangkaran Penyu Batu
Hiu, dan Batukaras.
Lalu bagaimana bila tidak punya peralatan selancar?
Jangan
khawatir karena di Pantai Batukaras banyak persewaan papan selancar
berbagai ukuran bertarif Rp 75.000 per setengah hari. Bila benar-benar
buta perihal cara menggunakan papan selancar, bisa menyewa instruktur
dengan tarif Rp 150.000 per jam. Biasanya instruktur akan membawa
wisatawan ke tempat favorit di sekitar Batukaras seperti Karang, Legok
Pari, dan Bulak Bendak.
Pengurus Batukaras Surf Club, Husni
Ridwan, mengatakan, sekitar 50 instruktur di Batukaras sudah terlatih.
Mereka mayoritas warga lokal yang lahir dan besar bersama Batukaras.
Bahkan, ia berani menjamin bila dilakukan secara intensif selama 3 hari
berturut-turut, wisatawan bisa menantang ombak sembari berdiri di atas
papan selancar.
Pesona Batukaras tidak hanya perairannya yang
ideal bagi peselancar pemula. Mirip dengan Batu Hiu dan Pangandaran, di
Batukaras pun wisatawan bisa menikmati keindahan pantai selatan dari
atas Karang Cikabuyutan dan Karang Bungalow. Pengunjung dimanjakan
dengan pemandangan horizon Samudra Indonesia dari balik rimbunya
pepohonan pantai.
”Coba Anda naik ke puncak karang. Anda akan
melihat lautan lepas Samudra Indonesia di antara karang dan ranting
pohon seperti Pantai Geger di Nusa Dua, Bali. Sempurna bagi Anda bila
melihatnya saat matahari terbenam,” ujar Herlina, pemandu wisata dari
Himpunan Pramuwisata Indonesia Jabar.
Bila belum puas juga, muara
Batukaras menawarkan potensi wisata. Arnold Andi Madong, pemilik Hotel
Riversider, salah satu hotel di Batukaras, mengatakan, menawarkan
wisatawan menyusuri muara menggunakan perahu motor atau jet ski. Ada
juga kawasan wisata Pantai Batu Payung, batu karang di tengah pantai
berbentuk payung.
”Terjun dari batu karang setinggi 7 meter itu kerap jadi atraksi favorit wisatawan,” katanya.
Perbaikan infrastruktur
Arnold
mengatakan, tidak cukup hanya mengandalkan alam dan keramahan warga
setempat membangun kawasan wisata ideal. Perbaikan infrastruktur harus
dilakukan bila ingin menarik wisatawan lebih banyak.
Pembangunan
hotel representatif perlu dilakukan. Saat ini di kawasan itu sedikitnya
ada 10 hotel dan penginapan bertarif Rp 150.000 - Rp 250.000 per kamar
per hari. Namun, dengan jumlah kamar kurang dari 20 unit per hotel,
wisatawan biasanya menyewa rumah warga bertarif Rp 100.000 – Rp 150.000
per malam.
Perbaikan jalan juga harus menjadi perhatian. Arnold
mengatakan, saat ini jalan menuju Batukaras dari Bandara Nusawiru
sepanjang 5 kilometer hanya selebar 2,5-3 meter. Dengan jalan selebar
itu, kerap kali timbul kemacetan saat musim libur. Akibatnya, banyak
wisatawan dari Batu Hiu atau Pangandaran enggan mampir ke Batukaras.
”Jalan
sekarang hanya cukup untuk satu bus. Saat akhir pekan atau hari libur
dipastikan macet. Kalau sudah begitu banyak kendaraan balik arah sebelum
sampai ke Batukaras,” kata Arnold.
Kasubag Tata Usaha Unit
Pengelolaan Teknis Daerah Dinas Pariwisata di Cijulang, Andang Koswara,
sepakat dengan usulan itu. Alasannya, Batukaras sudah menjadi kawasan
wisata kelas 1 tingkat nasional, sejajar Pangandaran. Bukan tidak
mungkin bila ditingkatkan kualitasnya, Batukaras akan memberikan
kontribusi lebih banyak bagi Kabupaten Ciamis. Data selama tahun 2011,
pendapatan dari Batukaras mencapai Rp 637 juta, lebih banyak dari target
awal Rp sebesar Rp 350 juta.
sumber : Kompas cetak , www.indonesia.travel
No comments:
Post a Comment